Senin, 28 Maret 2011

Pengenalan Virus & Antivirus


Pengertian Virus Komputer

Istilah "virus" digunakan pertama kali oleh Fred Cohen pada tahun 1984 di
Amerika Serikat. Ada berbagai cara agar virus dijalankan oleh korban, misalnya
dengan menempelkan dirinya pada suatu program yang lain. Ada juga virus yang
aktif ketika suatu tipe file tertentu dibuka. Kadangkala virus juga memanfaatkan
celah keamanan yang ada pada komputer (baik sistem operasi atau aplikasi),
dengan memanfaatkan hal-hal tersebut virus dapat berjalan dan kemudian akan
menyebarkan dirinya sendiri secara otomatis. Kita juga dapat menerima suatu
file yang sudah terinfeksi virus dalam attachment e-mail yang kita terima. Begitu
file tersebut dijalankan, maka kode virus akan aktif dan mulai menginfeksi
komputer dan bisa menyebar juga ke semua file yang ada di jaringan komputer.

Secara singkat pengertian virus adalah suatu program komputer yang dapat
menyebar pada komputer atau jaringan dengan cara membuat copy dirinya
sendiri tanpa sepengetahuan dari pengguna komputer tersebut. Virus dapat
menimbulkan efek yang berbahaya, misalnya mulai dari menampilkan pesan,
mencuri data atau bahkan mengontrol komputer dari jarak jauh. Virus komputer
mirip program komputer biasa, tetapi memiliki perbedaan yang mendasar
dibanding program-program lainnya, yaitu virus dibuat untuk menulari programprogram
lainnya, mengubah, memanipulasinya bahkan sampai merusaknya.
Virus hanya akan menulari apabila program pemicu atau program yang telah
terinfeksi tadi dijalankan.

Ciri khas yang dimiliki oleh virus komputer :
1. Menyembunyikan prosesnya dari pemakai.
2. Mengaktifkan dirinya setiap startup system.
3. Menyebarkan dirinya melalui media file executable.
4. Mempercepat proses penyebarannya melalui media pertukaran data dan
informasi.
5. Mempercepat penyebarannya dengan memanfaatkan kelemahan dari suatu
system.
6. Menyebarkan dirinya dengan filename spoofing.
7. Mempercepat proses penyebarannya dengan pendekatan social engineering.
8. Berusaha mempertahankan eksistensi dirinya.


Virus seringkali mengganggu atau menghentikan kerja komputer pada saat
diperlukan. Sejalan dengan perkembangan di dunia virus komputer maka sampai
saat ini efek dari virus ini sudah semakin banyak, diantaranya adalah :
Memperlambat server e-mail. Virus Sobig dapat menyebar melalui e-mail dan
mampu untuk membuat traffic e-mail yang sangat besar dan berakibat server
menjadi lambat atau bahkan crash.
Mencuri data penting dan rahasia. Worm Bugbear-D mampu merekam
keystroke (penekanan tombol karakter) pada keyboard, termasuk password dan
dikirim ke si pembuat virus untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
Menggunakan komputer user untuk menyerang suatu website. Virus
MyDoom menginfeksi banyak komputer di seluruh dunia untuk menyerang situs
SCO dengan traffic data yang sangat besar, sehingga situs tersebut akan
terbebani luar biasa akhirnya crash dan tidak bisa melayani pengguna lainnya. Ini
biasa dinamakan dengan denial of service.
Membiarkan orang lain untuk membajak komputer kita. Dengan trojan
backdoor (program penyusup) pada komputer sehingga si pembuat virus dapat
terhubung ke komputer tersebut secara diam-diam dan bisa dimanfaatkan lebih
lanjut sesuai dengan keinginannya.
Merusak data. Virus yang bisa merusak data contohnya adalah virus
compatable, dapat membuat perubahan pada data/dokumen MS Excel.
Menghapus data. Virus Sircam mempunyai kemampuan menghapus atau
meng-overwrite hardisk pada waktu tertentu yang tidak terduga.
Men-disable hardware. Virus CIH atau Chernobyl mempunyai kemampuan
meng-overwrite chip BIOS (Basic Input Output System) pada setiap tanggal 26
April dan akan membuat komputer menjadi tidak berfungsi.
Menimbulkan hal-hal yang aneh dan mengganggu. Contohnya adalah
Virus worm Netsky-D. Virus ini dapat membuat komputer berbunyi beep secara
spontan atau tiba-tiba untuk beberapa jam lamanya.
Menampilkan pesan tertentu. Virus Cone-F contohnya, akan menampilkan
pesan berbau politik jika bulan menunjukkan bulan Mei.
Merusak kredibilitas Anda. Jika virus mengirimkan sesuatu yang isinya tidak
pantas melalui e-mail dari komputer Anda ke komputer pelanggan atau komputer
rekan bisnis, maka hal ini akan merusak reputasi Anda sebagai suatu organisasi
dan mereka bisa saja tidak mau lagi melanjutkan hubungan bisnis dengan Anda.

AntiVirus Komputer




Banyak pengguna komputer yang demi alasan keamanan kemudian memasang
software antivirus di komputernya. Software anti virus menjadi salah satu tools
wajib yang harus selalu ada di setiap sistem komputer pribadi. Sayangnya,setelah anti virus dipasang, kita mulai merasa komputer tidak lagi “berlari”
sekencang yang biasanya. Hal ini bukan saja menimpa sistem komputer keluaran
lama dengan sumber daya, baik kapasitas memori maupun kecepatan prosesor
yang tidak seberapa, tapi juga sistem komputer baru dengan konfigurasi
perangkat keras yang memadai. Lalu bagaimana sebaiknya?
Pertama-tama kita perlu tahu sedikit tentang sistem kerja perangkat lunak anti
virus. Walaupun ada bermacam-macam software anti virus tersedia di pasaran,
tetapi metode kerjanya sebenarnya tidak jauh berbeda. Ada interface bagi
pengguna yang akan melakukan scanning secara manual, sementara bagian lain
menetap (resident) di memori untuk memonitor setiap aktivitas baca-tulis
maupun lalu-lintas file dari gelagat mencurigakan yang mungkin merupakan
indikasi keberadaan virus dalam system. Bagian yang resident inilah yang sering
menjadi penyebab dari menurunnya performa sistem setelah dipasangi anti virus.
Kebanyakan aktivitas baca-tulis di PC (Personal Computer) adalah berkaitan
dengan loading software aplikasi dan memanggil file kerja yang tersimpan dalam
hard disk. Cuma sekali waktu saja kita harus memanggil file yang tersimpan di
media eksternal. Sementara itu, software antivirus akan terus menerus
memantau aktivitas baca-tulis di media penyimpanan. Hal ini jelas-jelas akan
mengurangi waktu respon dari sistem. Belum lagi antivirus yang resident
(menetap) di memori jelas menuntut jatah memori yang seharusnya bisa dipakai
oleh software aplikasi lainnya. Berbeda dengan jaman sistem operasi DOS (Disk
Operating System), dimana perangkat lunak dapat langsung dicopy dan
dieksekusi dari media penyimpanan (disket/harddisk), maka dibawah sistem
operasi Windows, sebuah software harus melalui prosedur instalasi sebelum bisa
dijalankan dengan sempurna. Karena software sekarang biasanya berukuran
besar, maka media distribusi semacam disket jelas tidak lagi memadai. Software
jaman sekarang hampir selalu didistribusikan dalam media CD-ROM yang
tentunya lebih aman terhadap ancaman infeksi virus. Paket instalasi software
dewasa ini juga dilengkapi dengan checksum yang otomatis tidak akan
melanjutkan proses instalasi apabila diketahui ada perubahan pada file-file
instalasi (yang mungkin merupakan indikasi aktivitas virus).
Dari sini, dapat disimpulkan bahwa ancaman infeksi virus akibat kegiatan
pertukaran file program saat ini sudah bisa dieliminasi.
Salah satu celah masuknya virus ke sistem adalah melalui sarana email/internet.
Sebagai tindakan pencegahan, lakukan download software hanya dari situs-situs
yang terpercaya, dan hindari berkunjung ke situs-situs yang tidak jelas.
Sementara untuk lalu-lintas email, lakukanscanning secara manual hanya untuk
attachment yang dirasa mencurigakan. Memang sedikit repot, tapi akan lebihmenghemat sumber daya komputer ketimbang harus menghidupkan software
antivirus yang terus menerus memantau aktivitas baca-tulis di harddisk.
Selanjutnya, bagaimana dengan ancaman worm atau malware dan spyware?
Jenis software pengganggu ini sebenarnya bukan virus dalam artian sebenarnya
karena tidak mengandung rutin-rutin penularan sebagaimana program virus
konvensional. Untuk menangkalnya, sebetulnya tidak perlu menggunakan
antivirus, namun cukup dengan kewaspadaan saja.
Jangan sembarangan mengeksekusi file attachment maupun file-file yang
didownload dari internet teruama dari situs-situs yang kurang terpercaya.
Karena kebanyakan ancaman virus sekarang berasal dari internet, maka penting
bagi kita untuk menggunakan software yang “aman” dalam aktivitas ber-internet.
Ada lagi hal yang dahulu merupakan ancaman, tapi sekarang sudah bisa
dieliminasi, yakni virus macro. Fasilitas macro di software MS Office memang
pernah rentan disalahgunakan untuk membuat makro berisi rutin-rutin yang
tidak berbeda dengan virus: bersifat menular dan mengganggu. Perangkat lunak
MS Office versi terbaru sudah menyediakan proteksi internal yang cukup baik
untuk menangkal penyebaran virus makro sehingga resiko infeksi virus jenis ini
sekarang sebenarnya sudah sangat kecil, bahkan nyaris nol.
Dampak dari pernyataan di atas adalah munculnya pertanyaan bagaimana
supaya komputer kita aman dari kemungkinan infeksi virus komputer ?, tentu
saja berbagai saran dapat diberikan seperti :
1. Menginstalasi program antivirus yang terbaik.
2. Senantiasa melakukan update antivirus.
3. Menginstalasi service pack yang terbaru.
4. Senantiasa melakukan patch terhadap sistem operasi dengan patch terbaru
5. Tidak menjalankan program-program executable yang tidak jelas sumbernya.
6. Tidak membuka email yang tidak relevan (baik dari subject maupun isinya)
ataupun sumbernya yang tidak kita kenal.
7. Tidak mengunjungi situs yang tidak relevan (situs dewasa, crack, hacking)
8. Melakukan sharing read only folder.
9. Menghindari pemakaian flashdisk/floppy
10. Tidak login dengan account Administrator





Tidak ada komentar: